SIGI- Karsa Insitute dan pegiat pemberdayaan masyarakat desa dari 10 propinsi melakukan gelar peduli sosial di Kabupaten Sigi, sasaran program tersebut adalah enam desa dari dua kecamatan yakni lima desa di Kecamatan Pipikoro satu desa di Kecamatan Kulawi selatan.
Demikian dikatakan Direktur Karsa Institute Rahmat Saleh,
Jumat (15/9/2017). Sepuluh Propinsi pegiat program peduli sosial yang datang di
Sigi terkait pembedayaan masyarakat adalah Propinsi Sulteng, Jambi, Jabar, DKI
jakarta, Kaltim, NTB, NTT, Bangka Belitung, Jatim dan Sulsel. Kegiatan yang
diselenggarakan oleh Karsa Institute mengambil tema ‘belajar bersama langsung
dari desa’.
Katanya, enam desa yang menjadi tempat menjadi tujuan
mereka adalah desa Lawe, Porelea, Peana, Mapahi dan desa Pelempea Kecamatan
Pipikoro, sedangkan satu desa yakni Desa Moa Kecamatan Kulawi Selatan.
“Mereka belajar di Sigi selama satu minggu mulai 9 hingga
15 september 2017, selesai belajar hasilnya langsung di paparkan di hadapan
Bupati Sigi dan Organiasi Perangkat Daerah (OPD),”jelas Oyong sapaan akrab
Rahmat Saleh.
Kata Oyong, pegiat pemberdayaan masyarakat untuk melihat
dan meningkatkan pengetahuan dari dataran Kecamatan Pipikoro, dimana kegiatan
ini dengan tujuan belajar dari desa untuk nusantara bahkan dunia.
Walaupun singkat namun mereka dapat melihat langsung
bagaimana membuat data terutama layanan pendidikan dan kesehatan. penggunaan
data sebagai informasi dalam pembuatan kebijakan dan peningkatan kapasitas bagi
para pengelola data di desa.sedangkan dari sektor ekonomi kami melakukan
pembinaan dan pendampingan terhadap kegiatan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).
Penyelenggara kegiatan ini adalah Karsa Institut,
sedangkan panitianya berasal Jakarta Kemitraan, kegiatan merupakan program
peduli sosial pembangunan inklusi yang di koordinir oleh Kemenko PMK.
Sementara Itu, Bupati Sigi Moh Irwan Lapatta dalam
sambutannya mengatakan kawasan Kulawi Raya, yang terdiri dari empat kecamatan
yakni Kecamatan Kulawi, Lindu, Kulawi Selatan dan Pipikoro, kedepan akan
dijadikan sebagai daerah pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kopi
Kerjasama dengan Malindo.
Kehidupan masyarakat Pipikoro berbeda dengan yang ada di
lembah saat ini, mengingat bahan pokok di lembah harganya murah, tapi kalau
sudah di dataran Pipikoro harganya bisa lima kali lipat, penyebab tingginya
harga dikarenakan akses trasnportasi yang belum memadai.
Untuk itu dua minggu lagi dirinya bersama kadis PU dan
TNI, akan membuka ruas jalan kalamanta Sigi tembus Luwu Utara sepanjang kurang
lebih 17 kilometer, jika akses jalan tersebut terbuka maka akan mmbuka ruang
ekonomi baru.
Dalam membangun Sigi kita harus kerjasama dengan lembaga lain, dirinya sangat terbuka, jika ada masyarakat yang ada masalahnya silahkan sampaikan, karena dirinya siap menerima saran dan kritikan dari masyarakat.(Irwan) (Berita terkait ada di media Ngata Sulteng )