Karsa Institute baru-baru ini menggelar Rapat Kerja Tahun 2022 di Kawasan Wisata Pulau Kadidiri Kepulauan Togean. Raker tahunan itu juga dirangkaikan dengan Perayaan Ulang tahun ke-18 lembaga itu.
Ketua Karsa Institute, Rahmat Saleh, mengatakan, Raker yang berlangsung 10 s.d 13 Februari itu, mengagendakan Evaluasi Kerja dan Capaian Program- lembaga pada tahun 2021 sekaligus membahas dan mematangkan persiapan pelaksanaan Program Kerja tahun 2022.
“Alhamdulilah secara keseluruhan program-program kerja tahun 2021 dapat terlaksana dengan baik berkat kesungguhan dan komitmen kuat serta kekompakan para pegiat Karsa Institute dalam melaksanakan kerja-kerja sosial dan pendampingan untuk memberi yang terbaik bagi masyarakat,” tandas Rahmat Saleh.
Namun, Rahmat Saleh yang akrab dengan sapaan Mas Oyong itu mengingatkan para pegiat Karsa agar tidak berpuas diri dengan capaian-capaian yang ada.
“Mari kita terus memperbaiki capaian kerja dan meningkatkan kapasitas baik secara kelembagaan maupun secara individu untuk terus belajar dan meng-update perkembangan isu-isu terkini terkait dengan portofolio lembaga: dalam mendorong terselenggaranya tata kelola pemerintahan desa yang baik dan bersih, pengelolaan sumberdaya alam secara lestari dan berkelanjutan, reforma agraria dan program perhutanan sosial yang berkeadilan, pengembangan wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil, serta mitigasi dan penanggulangan risiko bencana,” kata Rahmat.
Sementara itu, Ketua Panitia Raker,
Budiansyah menyatakan, Raker Tahunan yang diikuti sekitar 30 pegiat
Karsa dan keluarga itu dilaksanakan dalam suasana santai dan rekreatif di Black
Marlin Resort, di tengah keindahan panorama Pulau
Kadidiri, Kawasan Taman Nasional Kepulauan Togean dengan tujuan menyegarkan kembali jiwa dan semangat para pegiat Karsa Institute
untuk melaksanakan
Program Kerja tahun 2022. “Kita sengaja mengadakan Raker dalam suasana rekreatif di tengah keindahan panorama wisata bahari Kepulauan Togean agar me-refresh jiwa dan semangat kerja para pegiat untuk melaksanakan program-program pendampingan dan kerja-kerja sosial yang penuh dinamika dan tantangan tahun 2022,” ujar Budiansyah.
Sementara itu, Karsa Institute juga me-launching program baru di Kepulaun Togean, itulah Program Optimalisasi Pengelolaan Perikanan Demersal Skala Kecil Secara Kolaboratif untuk Mendukung Keberlanjutan Sumber Daya Alam dan Penghidupan Nelayan di Desa Kabalutan, Kepulauan Togean, Kabupaten Tojo Un-una. Program itu diluncurkan oleh Wakil Bupati Tojo Una-una, Ilham Lawidu, SH, MH pada Sabtu (12/2).
Program yang dilaksanakan melalui dukungan CEPF-Burung Indonesia itu bertujuan: memperbaiki tata kelola perikanan skala kecil yang berkelanjutan, pemulihan ekosistem terumbu karang dan perbaikan rantai pasok hasil perikanan skala kecil.
Turut hadir
dalam Rapat Kerja tahunan di Togean itu,
Prof Dr Ir Syukur Umar, Gurubesar Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako, Palu, Penasehat/Konsultan Karsa Institute. (Yusak Pamei)